TAMABA ISQI PANDANARAN MENDORONG LULUSAN ISLAM
ISQI Sunan Pandanaran Gelar OSPEK TAMABA 2025: Sambut 150 Mahasiswa Baru dengan Semangat Qur’ani dan Intelektual Pesantren
Yogyakarta — Institut Studi Al-Qur’an dan Ilmu Keislaman (ISQI) Sunan Pandanaran Yogyakarta sukses menyelenggarakan kegiatan Orientasi Studi dan Pengenalan Kampus (OSPEK) TAMABA 2025, yang diikuti oleh 150 mahasiswa baru dari berbagai daerah di Indonesia. Kegiatan ini menjadi momen bersejarah bagi para mahasiswa baru dalam memulai perjalanan akademik dan spiritual di lingkungan kampus yang berlandaskan nilai-nilai pesantren.
Dengan mengusung tema “Menumbuhkan Generasi Qur’ani, Intelektual, dan Berkarakter Islami”, OSPEK TAMABA 2025 berlangsung selama tiga hari di komplek ISQI Sunan Pandanaran yang dikenal aman, asri, dan kondusif bagi kegiatan belajar serta pembinaan karakter. Kegiatan ini diisi dengan berbagai rangkaian acara, mulai dari pengenalan civitas akademika, penguatan nilai-nilai keislaman, hingga pelatihan kepemimpinan dan kegiatan sosial yang mempererat ukhuwah antar mahasiswa.
Rektor ISQI Sunan Pandanaran, Imaduddin Sukamta, M.A., dalam sambutannya menyampaikan bahwa OSPEK TAMABA bukan sekadar kegiatan seremonial tahunan, tetapi menjadi sarana penting untuk menanamkan nilai keislaman dan kebersamaan khas lingkungan pesantren. “Mahasiswa ISQI harus siap menjadi insan Qur’ani yang berilmu dan berakhlak. Di kampus ini, kalian tidak hanya diajarkan ilmu, tetapi juga dibentuk karakternya agar menjadi generasi yang membawa cahaya Al-Qur’an di tengah masyarakat,” ujarnya di hadapan para peserta OSPEK.
ISQI Sunan Pandanaran sendiri merupakan perguruan tinggi yang berbasis pesantren, di mana mayoritas mahasiswanya merupakan santri yang tinggal di komplek pondok. Kehidupan kampus di ISQI dikenal dengan sistem yang aman, teratur, dan penuh kebersamaan. Selain itu, kebutuhan dasar seperti tempat tinggal dan makan para mahasiswa juga sangat terjamin karena berada di bawah pengelolaan pondok pesantren yang disiplin dan memperhatikan kesejahteraan santrinya.
Ketua panitia OSPEK TAMABA 2025, Naila Desty, menjelaskan bahwa kegiatan tahun ini dirancang dengan nuansa pesantren yang kental namun dikemas secara modern dan edukatif. “Kami mengajak mahasiswa baru mengenal lebih dekat kehidupan kampus dan pondok. Kegiatan ini bukan hanya pengenalan, tapi juga penanaman nilai kemandirian, kedisiplinan, dan semangat menuntut ilmu dengan landasan Qur’ani,” tuturnya.
ISQI Sunan Pandanaran saat ini memiliki *lima program studi unggulan, yakni **Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir (IAT), **Ilmu Tafsir (IT), **Pendidikan Bahasa Arab (PBA), **Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI), dan *Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI). Kelima prodi tersebut menjadi pilar keilmuan ISQI dalam mengintegrasikan antara ilmu agama dan ilmu sosial modern, sesuai dengan visi kampus untuk mencetak generasi intelektual Qur’ani yang mampu menjawab tantangan zaman.
Salah satu mahasiswa baru, Rafi Maulana dari Program Studi KPI, mengungkapkan rasa syukurnya bisa menjadi bagian dari ISQI Sunan Pandanaran. “Saya senang bisa kuliah di ISQI karena kampus ini tidak hanya mengajarkan ilmu agama, tapi juga membentuk kedisiplinan dan kemandirian. Lingkungan pondoknya nyaman, dan makanannya terjamin. Jadi, kami bisa fokus belajar dan beribadah,” ujarnya.
Acara OSPEK TAMABA 2025 ditutup dengan penandatanganan ikrar mahasiswa baru dan penampilan kreatif dari masing-masing kelompok peserta, yang menampilkan perpaduan antara nilai-nilai Qur’ani dan kreativitas generasi muda. Penutupan ini menjadi simbol awal langkah para mahasiswa baru untuk berproses sebagai insan berilmu, berakhlak, dan berjiwa Qur’ani di lingkungan ISQI Sunan Pandanaran.
Dengan semangat keilmuan dan pesantren yang menyatu, ISQI Sunan Pandanaran terus berkomitmen menjadi lembaga pendidikan tinggi Islam yang melahirkan generasi cendekiawan Qur’ani yang tangguh, berkarakter, dan mampu membawa nilai-nilai Al-Qur’an ke tengah kehidupan masyarakat modern.




Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!